Prestasi

Wali Kota Padang[sunting | sunting sumber]

Sebelum terpilih menjadi wali kota Padang melalui sistem perwakilan di DPRD Kota Padang pada 2004 lalu, Fauzi merupakan perwira TNI AL dengan pangkat Mayor.

Pada peluncuran biografi 50 Tahun Fauzi Bahar, Mengabdi Dalam Guncangan Bencana 2012, Irwan Prayitno menilai meskipun Fauzi Bahar tidak memiliki latar belakang pendidikan dan pekerjaan di bidang agama, tetapi ia adalah sosok dan pemimpin yang peduli terhadap agama Islam. Fauzi menggulirkan sejumlah progam seperti asmaul husna, mewajibkan siswi muslim memakai jilbab, pemberdayaan potensi zakat umat, perang dengan segala bentuk maksiat dan judi toto gelap, beras genggam, pesantren ramadan, didikan subuh/subuh mubarakah, pemberdayaan majelis taklim/kelompok pengajian, dan lain-lain.[14]

Pada 23 April 2008, Pemerintah Kota (Pemko) Padang mengadakan kegiatan pembacaan Asmaul Husna secara serentak oleh 16.800 pelajar SLTP dan SLTA dari 168 sekolah di Kota Padang. Pada 23 April 2009, Pemko Padang mengadakan kegiatan pembacaan juz amma yang diikuti oleh 25.500 peserta dari pelajar SD/MI se-Kota Padang. Dua kegiatan ini mendapatkan penghargaan Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).